Indah dan menarik, demikian komentar Bupati Gresik, Dr. KH. Robbach Ma’sum, Drs, MM saat pertama kali melihat deretan panganan dan kue-kue kudapan pada gelar cipta menu olahan pangan berbahan labu kuning, di gedung Putri Mijil komplek Pendopo Bupati Gresik, Kamis (2/7).
Tapi apakah rasanya seindah warnanya ? Tanya Bupati kemudian. Mendengar pertanyaan yang seakan nggak percaya, Serta merta, Yayuk Khuyillah salah seorang panitia mengambil salah satu menu dan kemudian disuguhkan ke Bupati Gresik. Serta merta anggota rombongan yang lain yang terdiri dari Sekda Gresik, Anggota Muspida Gresik dan beberpa pejabat Pemkab Gresik ikut menikmati’icip-icip’ kue yang berbahan labu kuning.
Enak-enak, ujar Bupati berulang-ulang sambil manggut manggut. Seakan tak percaya, Bupati bertanya lagi memastikan bahan kue yang tengah dinikmati tersebut.”apa benar kue ini dari waloh (labu kuning) ?” tanyanya heran. “Benar pak !” jawab panitia dan penjaga stand serempak. “kok pinter yo, aku diapusi (kok pandai ya, saya ditipu)” ujar Robbach sambil terkekeh.
Karena penasaran, Bupati sempat membalik-balik nuggets dan bahkan memotongnya seakan memeriksa, apa benar berbahan labu, kok rasanya seperti daging ? “oh ya benar ini memang dari labu” ujarnya yakin setelah menemukan warna kuning khas labu dibagian dalam nugget. “Ini menarik, bisa dikembangkan dan punya nilai komersil” katanya lagi memuji.
Ada 20 macam menu makanan olahan yang terbuat dari labu kuning karya warga desa dari 16 Kecamatan se Kabupaten Gresik, diantaranya nugget, kue pai, labukuning rasa srikaya (labkusry), kue sus, roll gulung, serabi, pastel dll. Menu-menu tersebut sengaja ditampilkan dalam rangka Lomba yang digelar untuk memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke 37 dan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gresik ke 10.
Menurut Ketua TP PKK Kabupaten Gresik, Hj. Armiatun Robbach Ma’sum didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gresik, Hj. Kustinah Husnul Khuluq, lomba ini sebagai perangsang kreatifitas para ibu yang ada didesa dalam pengolahan makanan, sekaligus penganekaragaman pangan non beras. Kita tahu selama ini labu kuning ini adalah bahan pangan yang termarginalkan dan keberadaannya nyaris luput dari perhatian.
Tentu kita tak berselera seandainya labu kuning tersebut hanya direbus lalu dihidangkan pada kita, meskipun kita meyakinkan bahwa panganan tersebut bernilai gizi tinggi. Apalagi didalam labu kuning ini terkandung zat yang dapat menurunkan kadar gula darah. Untuk itu perlu ada kiat khusus untuk penyajian panganan penuh gizi ini agar dikonsumsi dan disukai.
Ditambahkan oleh Ibu Kustinah, “Selain gelaran diatas, Pada saat yang sama dalam masih dalam suasana resepsi Hari Kesatuan Gerak PKK ke 37 dan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gresik ke 10. Panitia juga menyelenggarakan Bhakti social dengan menyelenggarakan Khitanan massal. Bantuan pedidikan dan lomba beberan simulasi Keluarga Sadar Hukum (kadarkum)
Saat itu, Sebanyak 81 anak behasil dikhitan. Selain dikhitan gratis, mereka juga mendapat bingkisan dari panitia. (sdm, humas Pemkab Gresik)