DIKUTIP.COM - Jika kita bertanya seberapa sayang Allah kepada kita, tentunya sudah tidak ada jawabannya begitu sayangnya Allah kepada Kita, sejak kita berada dalam kandungan, sejak dilahirkan, kita diberikan akal pikiran yang sehat, fisik yang lengkap, dan apakah nantinya kita menyadari itu, siapa yang memberikan kita rezeki, siapa yang memberikan kita makan dan siapa yang memberikan kita pekerjaan, Allah telah mengatur segala dengan segala Kuasa dan kasih sayangnya. Pantaskah kita menyombongkan diri ketika kita sukses ? Pantaskah kita sombong ketika memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain? Semua upaya, Doa adalah semua proses dimana Allah memberikan sebuah penghargaan bagi orang yang mau berusaha dan punya tekad yang kuat. Pernahkah kita berpikir Untuk berterima kasih dengan cara yang lebih untuk membalas kasih sayang Allah, berikut beberapa cara Berterima Kasih kepada Allah, selain taat kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. | Terkait
|
”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. An-Nahl : 18
Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa salam yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah.
Dalam sebuah Hadits disebutkan, Rasulullah selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya.
Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga Shalat Subuh.
Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran.
Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya.
Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.
Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah, yaitu :
Pertama, bersyukur dengan hati nurani.
Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah.
Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.
Kedua, Bersyukur dengan ucapan.
Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda :
”Barangsiapa mengucapkan subhanallah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illallah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdulillah, maka baginya 30 kebaikan.”
Ketiga, Bersyukur dengan perbuatan.
Yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif.
Menurut Imam Al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki.
Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita.
Lidah, misalnya hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan.
Allah Ta'ala berfirman (artinya) :
”Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).” (QS. Adh-Dhuhaa [93] : 11)
Demikianlah postingan singkat tentang Tiga Cara Bersyukur Kepada Allah dan semoga kita termasuk orang yang senantiasa mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Bagikan Artikel untuk menambah amal ibadah kita.