Rabu, April 11, 2012
Administrator
Sains dan Teknologi
Untuk bisa berkembang, sebuah perusahaan rintisan berbasis Internet atau startup memerlukan dana untuk operasional. Masalahnya, akses untuk mendapatkan pendanaan bagi startup dinilai menyulitkan.
Co-founder MindTalk Danny Oei Wirianto menjelaskan akses untuk mendapatkan pendanaan bagi startup sebenarnya tidak menyulitkan, asal mengetahui cara-caranya.
"Untuk mendapatkan dana baik dari perbankan maupun investor, cara yang dilakukan adalah 98 persen kerja keras, 2 persennya adalah eksekusi," kata Danny selepas acara pembukaan INAICTA 2012 di Gedung Kominfo Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Bagi startup, masalah akses pendanaan merupakan masalah klasik. Namun bukan berarti masalah tersebut tidak bisa dicarikan solusinya.
Bagi Danny, masalah akses pendanaan merupakan masalah yang paling akhir dicari solusinya. Yang terpenting adalah membenahi internal produk sehingga bisa laku dan diminati investor atau perbankan.
"Yang penting perbaiki dulu kualitas startup. Bangun kesadaran (awareness) orang agar tahu startup kita seperti apa," jelasnya.
Urusan dana, startup bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan crowd funding (patungan), mengikuti kompetisi hingga melalui matching fund.
Khusus matching fund, metode ini memang biasa dilakukan di Singapura. Startup yang memerlukan dana bisa langsung meminta kredit ke perbankan sesuai dengan anggaran yang diperlukan.
"Cara yang terakhir ini memang sulit. Seharusnya memang perlu dukungan dari pemerintah," katanya.
CEO Brainmatics Romi Satrio Wahono menambahkan pemerintah seharusnya memberikan dukungan berupa mempermudah akses startup ke perbankan. Caranya syarat jaminan memperoleh kredit dipermudah.
"Sertifikasi software dari Kominfo seharusnya bisa dipakai sebagai jaminan untuk memperoleh pendanaan," tambah Romi.
Selama ini, startup selalu memakai jaminan berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), akte tanah dan surat-surat yang biasa dipakai sebagai jaminan memperoleh pendanaan. Cara ini dinilai cukup memberatkan karena tidak semua startup memiliki jaminan tersebut.
sumber: kompas.com
Related Posts:
Lenovo Umumkan 10 Finalis Do Network IndonesiaLenovo umumkan hasil Do Network yang telah diselenggarakan sejak Desember 2011 lalu, dimana kompetisi ini bertujuan untuk menyatukan berbagai komunitas Doer di Indonesia, India dan Rusia untuk saling berbagi dan mendiskusikan… Read More
Google Play Store Kumpulkan Android Market, Google Videos, Books Dan Music Jadi SatuGoogle kembali mengambil langkah besar dengan membawa semua layanannya, mulai dari Android Market, Google Videos, Google Books hingga Google Music menjadi Google Play setelah sebelumnya Google telah menyatukan kebijakan priva… Read More
Duh! Sebuah Blog Tawarkan Pembunuhan BayaranLiputan6.com, Jakarta: Sebuah blog menawarkan jasa pembunuhan dan penculikan bayaran. Namun mereka hanya melayani sasaran di Kota Bandung dan hanya menginginkan patner yang serius dalam menggunakan jasa mereka."Kami menyediak… Read More
Game Anti Korupsi Lahir Bersama Game "Jengkol"Bandung - Fahma Waluya Rosmansyah, pembuat game bertemakan antikorupsi, Raid The Mice, mengaku mendapatkan ide untuk permainan tersebut selama liburan sekolah bulan Desember 2011. Ternyata, ide tersebut datang bersamaan denga… Read More
Lenovo punya program "Bintang Sekolah"Jakarta (ANTARA News) - Pemenang kompetisi Lenovo Do Network Nizar Luthfiansyah ST punya konsep unggulan "Bintang Sekolah - Classroom in A Box" .Nizar menjelaskan proyek "Bintang Sekolah - Classroom in A Box" adalah teknik b… Read More