• Kamis, Desember 08, 2011
  • Administrator
Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Lisma Dunggio, tak habis pikir dengan keputusan Norman Kamaru yang lebih memilih menjadi artis dibanding menjadi polisi.

Menurut Lisma, pihaknya telah memberikan kesempatan bagi Norman untuk manggung pada akhir pekan hingga tawaran pindah dinas ke Jakarta agar bisa lebih dekat dengan sumber mata pencarian sampingannya sebagai penyanyi. Namun, semua ditolak oleh Norman.

Menurutnya, tidak semua anak muda Indonesia berkesempatan menjadi polisi, bahkan banyak yang gagal saat seleksi masuk menjadi anggota Polri. Belum lagi, gaji pascaremunerasi yang mencapai lebih Rp 3 juta untuk seorang brimob berpangkat Briptu seperti Norman.

Namun, itu semua tak mengendurkan kebulatan niat Norman untuk keluar dari kepolisian. "Yah, memang dasar bodoh! Kalau si Norman ini bisa lebih pintar dalam berpikir, dia seharusnya tak keluar. Ini mungkin karena dia di Jakarta sudah menjadi orang kaya. Dia enggak tahu, bahwa banyak artis-artis yang sudah terkenal bisa jatuh. Apalagi dia," ujar Lisma, seusai pembacaan putusan sidang etik Polda Gorontalo yang memberhentikan Norman dari kepolisian, Selasa (6/12/2011).

Lisma sendiri mengaku kaget mengetahui pengakuan Norman dalam sidang etik, bahwa dirinya ingin keluar dari kepolisian karena sudah capek menjadi seorang polisi.

Menurut Lisma, Kapolda Gorontalo Brigjen Irawan Dahlan telah merelakan keluarnya Norman dari lingkungan kepolisian Gorontalo. Dan tak ada sedikit pun rasa penyesalan bagi Polda Gorontalo untuk memberhentikan polisi seperti Norman, karena sudah tidak bisa diatur. "Ngapain Kami pusing. Dia anak bandel. Anak seperti itu sudah susah diatur," ketusnya.

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive