Seekor ular primitif yang biasa disebut ular kepala dua ditemukan di Samarinda Seberang, Kalimantan Timur. Ular tersebut bentuknya mirip jenis milk snake yang terkenal di California, Amerika Serikat, dengan tubuh belang-belang warna-warni kombinasi hitam, putih, dan oranye.
"Ular khas Borneo itu ditemukan seminggu lalu dan saat ini dikarantina di kawasan Sempaja," ujar pembina Komunitas Pencinta Reptil Samarinda (Koper's), Gatot, Minggu (13/11/2011) di stan Koper's Mahakam Expo. Selama ini ular jenis tersebut juga ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia.
Ular yang memiliki nama ilmiah Cylindrophis ruffus itu berwarna hitam mengilat bergaris kuning. "Warnanya jauh lebih indah dibanding ular yang selama ini saya temukan. Sebab, warna hitam pada kulit ular khas Borneo itu mengkilat," katanya.
Gatot mengungkapkan, ular itu disebut sebagai ular primitif karena tidak menggigit dan tidak berbisa. Bahkan, ular ini cenderung menghindari manusia. Ketika merasa terancam, ular berbentuk agak bulat itu justru menyembunyikan kepala di bagian lingkaran tubuhnya, tetapi ekornya naik, layaknya ular kobra yang hendak menyerang. Karenanya, ular itu disebut ular berkepala dua.
"Jenis ular ini hidupnya di dataran rendah dan daerah yang kering. Ular ini justru banyak dikejar dan dibunuh warga sehingga kami berharap ada upaya untuk melindungi Cylindrophis ruffus agar tidak punah karena ini menjadi salah satu kekayaan alam Samarinda, Kaltim, umumnya," ungkap Gatot.
Komunitas Pencinta Reptil Samarinda dibentuk lima bulan lalu. Saat ini, komunitas itu memelihara sekitar 200 ekor ular dari berbagai belahan dunia. Gatot sendiri memelihara sembilan ekor ular.