Banyak cara di lakukan orang untuk memanfaatkan limbah kayu menjadi barang berharga. Oma Wihardja Warga Komplek Pasir Pogor Indah Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari
Bandung Jawa Barat, berhasil menyulap limbah kayu pinus menjadi sejumlah barang berharga, diantaranya papan catur, lampion serta meja makan antik.
Kreatifitas memanfaatkan limbah kayu tersebut, termasuk seni tatah dan ukir yang menggunakan serat kayu yang jadi andalan penampilannya. Kreasi papan catur misalnya. Dilihat dari penampilannya memang berbeda dan semuanya menggunakan limbah kayu pinus. Bahkan dalam proses pewarnaan tidak menggunakan cat pewarna, namun dengan memanfaatkan warna kayu. Untuk biji catur semisal raja atau pasukan catur, juga memanfaatkan limbah kayu.
Untuk membuat dasar papan catur, limbah kayu pinus warna coklat dan putih di potong kecil dengan persegi empat. Hasil nya kemudian di tempel di kotak besar. Setelah jumlah kotak komplit, kemudian di perhalus pada bagian atas dan selanjutnya di pinising.
Gagasan menggunakan limbah kayu tersebut, terinspirasi saat Oma Wihardja melihat limbah kayu pinus berserakan di sejumlah sentra kerajinan meubel. Saat itu, muncullah ide yang semula hanyalah eksperimen namun berujung sukses seperti saat ini.
“Kesan awal yang muncul saat melihat hasil kerajinan ini adalah kesan natural”, ujar Oma Wihardja.
Untuk papan catur, pak oma menjualnya seharga 500 ribu rupiah. Sementara untuk kap lampu seharga 350 ribu rupiah. Harga semua barang, tergantung bentuk dan kualitasnya.
Hasil kreatifitas Pak Oma ini laku terjual hingga ke sejumlah kota di Tanah Air, bahkan juga hingga ke Manca Negara.