Berbuka puasa dengan yang manis, itulah salah satu petunjuk dalam agama, karena di yakini sangat baik bagi kondisi lambung yang kosong. Di kota Bandar Lampung, Lampung, warga biasa berbuka dengan menyantap Jejongkong, makanan dari tepung beras yang rasanya manis gurih. Jejongkong hanya dapat di jumpai pada bulan puasa seperti sekarang ini.
Makanan yang terbuat dari tepung beras dan sagu tersebut, menjadi favorit bagi warga Bandar Lampung dikala berbuka puasa. Rasanya yang manis segar gula aren dan gurih santan kelapa, menjadi salah satu alasannya.
Salah satu yang masih bertahan menjadi pembuat kue Jejongkong adalah Salamah, warga Jalan Lantana Gang Mesjid Bandar Lampung, yang telah tiga tahun lamanya menekuni usaha pembuat jejongkong. Setiap bulan Ramadhan, Salamah berupaya menangkap peluang bisnis tahunan yang dia dikerjakan sendiri. Dalam sehari Salamah, mampu memproduksi sedikitnya seratus bungkus Jejongkong.
Proses pembuatan jejongkong mudah, serta bahan-bahan gampang ditemukan dipasaran. Tepung beras, sagu serta kelapa muda sebagai bahan dasarnya. Mula-mula tepung beras dan sagu diaduk hingga rata dengan cairan daun suji. Setelah rata, adonan tersebut kemudian dimasak dandang. Uniknya, agar rasa dan aroma khas jejongkong terjaga, Salamah memilih memasaknya dengan arang.
Cukup merogok kocek Empat Ribu Rupiah, anda sudah bisa merasakan nikmatnya berbuka dengan Jejongkong. Sayangnya, proses pembuatan kue jejongkong Salamah ini masih tradisional, sehinggga produksinya hanya terbatas. Dalam sehari Salamah hanya mampu memproduksi 100 bungkus Jejongkong saja.