Kakul atau keong sawah, ternyata bisa menjadi menu makanan yang nikmat bila di olah dengan adonan bumbu rempah spesial. Jenis masakannya bisa beragam baik sate maupun gule.
Menu ini bisa di nikmati di sebuah warung sederhana di Jalan Raya Sempidi, Badung Bali. Di warung miliki Putu Suastika tersebut, di sajikan menu khusus yakni sate kakul atau keong sawah. Bagi sejumlah orang, kakul tentu bukanlah bahan daging yang enak untuk disantap. Tetapi Putu, mampu menjadikan keong sawah sebagai menu andalan karena diolah dengan adonan khusus.
Selain itu, kakul juga mudah untuk didapatkan apalagi di kawasan Badung, banyak lahan pertanian. Sejak Lima tahun membuka warung sate kakul, Putu mendapatkan pasokan kakul dari daerah Tabanan dengan harga 18 Ribu per kilogramnya.
Sebelum disajikan, kakul direbus sampai setengah matang kemudian ditusuk menjadi sate. Untuk bumbu di buat menggunakan kacang tanah dengan rasa pedas khas masakan Bali. Sate kakul pun siap dihidangkan tanpa ada rasa amis.
Penikmat sate kakul biasanya lebih tertarik karena keong sawah di yakini tidak mengandung kolesterol sehingga baik untuk kesehatan.
Sajian sate kakul ini akan terasa lebih nikmat bila dipadukan dengan jukut ares, sayur khas Bali. Sayur ini dibuat dari batang pohon pisang yang masih muda. Setelah di peras berulangkali dan direbus, batang daung pisang ini diberikan adonan bumbu khas bali dengan bawang dan cabe sebagai bumbu utamanya.
Sejumlah pengunjung mengaku sengaja memilih sate kakul dan jukut ares karena selain enak, juga dinilai sehat mengingat makanan tersebut rendah kolesterol.
Untuk menikmati satu porsi sate kakul dan nasi putih cukup mengeluarkan 12 Ribu Rupiah dan bila ditambah dengan jukut ares, menjadi 17 Ribu per porsi. Selama ini, sebagian besar pengunjung adalah warga lokal maupun mereka yang melintas di Jalan Raya Sempidi.