Barang bekas seperti bohlam, kaleng dan tutup botol minuman ternyata bisa di sulap mmenjadi kerajinan bernilai ekonomis tinggi. Roesmedi, seorang kakek berusia 68 tahun warga kelurahan Grendeng, Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak puluhan tahun yang lalu masih bertahan membuat lentera minyak tanah dari bahan kaleng serta tutup botol bekas.

Setiap hari Roesmedi seorang diri dalam membuat lentera dari barang-barang bekas. Dengan menggunakan alat yang sederhana, tangan terampil Roesmedi bisa menghasilkan hingga 50 buah lebih lentera setiap minggunya.

Barang-barang bekas tersebut dia beli dari dari pemulung atau bahkan ia cari sendiri ke tempat-tempat sampah. Selain itu, kadang jika lampu rumah miliknya mati, ia ambil untuk dijadikan lentera.

Cara pembuatan lentera minyak tersebut terbilang cukup sederhana. Mulanya bohlam dipotong bagian pangkalnya dengan pisau, kemudian dilubangi. Agar bohlam bisa didirikan atau digantung, maka digunakanlah plat besi dan potongan kaleng bekas sebagai bingkai penyangga. Sementara itu tutup botol bekas dilubangi dan dijadikan tempat sumbu.

Roesmedi membuat lentera sejak remaja, saat listrik belum masuk ke desanya yaitu sekitar tahun 1974. Kini Roesmedi hanya membuat lentera minyak, jika ada pesanan saja karena sudah banyak listrik masuk desa. Sementara harga minyak tanah sudah mahal.

Lentera-lentera buatan Roesmedi tergolong sangat murah, yaitu hanya seribu lima ratus rupiah perbuah. Harga ini tentu tidak sepadan dengan jerih payah pembuatnya, serta manfaat dari lenter itu sendiri. Meski demikian, yang terpenting bagi Roesmedi adalah berkarya dan berkarya.
“Hari tua tidak berarti harus tidak bisa berkarya”, itulah pesan yang tersirat pada kreatifitasnya.

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive