Ikan patin adalah satu jenis ikan yang memiliki banyak keunggulan. Selain dagingnya yang gurih, mengandung banyak lemak serta tak terlalu berduri. Bermula dari sekedar iseng, seorang petani tambak di Lamongan Jawa Timur, berhasil membudidaya ikan patin. Budidaya hasil kerja kerasnya tersebut menjadi usaha yang sangat menjanjikan.
Aktifitas yang telah lima tahun dijalaninya ini, lambat laun menjadi usaha yang menjanjikan baginya. Dibanding dengan budidaya jenis ikan lain, ikan patin memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya, dagingnya yang gurih, banyak mengandung lemak, serta tak terlalu banyak durinya.
Hanya bermodalkan area tambak seluas satu hektar, muslikan menyekat tambaknya menjadi beberapa petak. Tujuannya, untuk memisah antara ikan yang masih kecil dan ikan yang siap dipanen.
Budidaya ikan patin tergolong rumit, dibanding dengan budidaya ikan tawar lainnya. Terkadang, pemilik harus mengeluarkan modal besar untuk membeli obat obatan pemusnah bakteri, agar ikan patin terjaga sehat alami.
Selain memiliki kelebihan pada dagingnya, ikan patin ini tergolong murah harganya, berkisar antara sebelas hingga Dua Belas Ribu Rupiah perkilogram.
Meski demikian, untuk satu musim panen, selama empat bulan. Dari seribu bibit untuk setiap petaknya, muslikan mampu menghasilkan ikan patin sebanyak empat hingga empat setengah kwintal. Dapat diperkirakan meraup keuntungan hingga puluhan Juta Rupiah. “Lumayan untuk membantu menghidupi keluarga”, ujar Muslikan.
Meski memiliki rasa gurih dan harganya yang relatif murah. Namun masyarakat sepertinya kurang mengetahui akan keberadaan ikan patin. Muslikan untuk sementara ini hanya memasarkan ikannya di wilayah Lamongan, Bojonegoro dan Tuban.
Saat cuaca ekstrim yang menyebabakan para petani tambak ikan banding dan udang windu mengalami gagal panen seperti saat ini, budidaya ikan patin ini bias menjadi alternative. (86)