Kecamatan Babat kedepan akan ditingkatkan fungsi dan perannya sebagai kawasan pengembangan perdagangan dan jasa skala regional. Selain itu, kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro ini akan dijadikan sebagai pusat pengembangan industri kecil menengah untuk mendukung perannya sebagai pusat perdagangan dan jasa.
“Kecamatan Babat memiliki sejumlah karakteristik unik sehingga posisinya menjadi penting dalam perkembangan Lamongan. Selain sebagai kecamatan kedua dengan penduduk terbesar setelah Kecamatan Lamongan, wilayah ini perkembangan perekonomiannya sangat pesat. Karena itulah perkembangan kedepan Kecamatan Babat perlu diatur dalam sebuah Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK), “ ujar Kepala Bappeda Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka seminat terkait RDTRK tersebut, Selasa (14/12) di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab setempat.
Mengantisipasi perkembangan Kecamatan Babat itu, lanjut dia, RDTRK diperlukan agar tidak terjadi keruwetan di masa mendatang. “Bukan hanya di masa sekarang, namun juga di masa mendatang diperlukan pembangunan yang berkelanjutan terutama untuk Kecamatan Babat, “ kata dia dalam kegiatan yang dihadiri Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim Budi Susilo dan Kepala Dinas PU Cipta Karya Lamongan Agus Suyanto itu.
Menurut Budi Susilo, di Jatim ada dua kabupaten yang menerima bantuan teknis pembuatan RDTRK. Yakni Kecamatan Babat di Lamongan dan RDTRK Perkotaan di Kabupaten Jombang. “RDTRK ini sebagai tindak lanjut RTRW yang nantinya akan terkait izin pemanfaatan lahan. Serta sebagai alat kendali pembangunan dan investasi suatu wilayah perkotaan, “ urai dia.
Untuk mendukung kebutuhan perkembangan Babat, ada sejumlah rencana pengembangan sarana dan prasarana, diantaranya rencana sistem jaringan listrik. Berdasar standard kebutuhan listrik, hingga tahun 2030 kebutuhan listriknya diperkirakan untuk perumahan mencapai 21.129 KVA. Untuk perdagangan dibutuhkan 8.452 KVA dan untuk fasilitas umum dibutuhkan 6.339 KVA. Kebutuhan ini akan diantisipasi dengan mengoptimalkan jaringan distribusi yang ada dengan system interconnected Jawa-Bali.
Di Babat juga ada sejumlah tujuan pariwisata yang bisa dikembangkan. Seperti Desa Puncakwangi yang memiliki tebing terjal dan tajam sehingga bisa dikembangkan sebagai tujuan panjat tebing. Termasuk adanya enam waduk dan embung yang bisa dimanfaatkan sebagai kolam pemancingan dengan penambahan sejumlah fasilitas.