Bayi Kembar Siam asal Lamongan, Mohammad Rafa Dinilla dan Mohammad Rafi Kaunilla sukses dipisahkan di RSUD dr Soetomo Surabaya. Kedua bayi pasangan Afifah (27) dan Dian Pitoyo (29) tersebut lahir dengan kondisi Abdomunopagus atau dempet perut dan liver menjadi satu.

Penyerahan dua bayi kembar siam itu, Senin pagi (18/10) dilakukan di RSUD dr Soetomo oleh direktur rumah sakit pelat merah tersebut, Slamet Yuwono Riyadi kepada Wakil Bupati Lamongan Amar Saifuddin, mewakili Pemkab Lamongan. Turut hadir saat itu, dekan Fakultas Kedokteran Unair Agung Pranoto serta Ketua Tim Pelayanan Bayi Kembar Siam RSUD dr Soetomo Agus Hariyanto. Juga hadir Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan Ny. Mahdumah Fadeli dan Ny. Nurul Hidayati Amar Saifudin.

Menurut Agus Haryanto, kedua bayi pasangan yang tinggal di Jalan Veteran Kelurahan Jetis tersebut lahir pada 18 juni 2010 di RSUD Ibnu Sina Gresik melalui operasi Cesar. Kelainan yang dialami bayi itu adalah omphalocele, yakni dinding perut tidak normal dan tipis yang bisa pecah jika tidak ditangani serius. Kemudian juga mengalami hipospodia, atau suatau keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukannya di ujung penis.

“Hipospodia ini akan mengganggu kegiatan reproduksi di masa endatang. Karena itu keduanya masih perlu kontrol lagi di (RSUD) dr Soetomo, “ ujarnya. “Operasi yang dilaksanakan cukup singkat, hanya setengah jam, sementara persiapan operasinya satu setengah jam. Sehingga total waktu operasi yang dipimpin dr Poerwadi ini sukses berlangsung dalam dua jam pada 29 September lalu. Kondisi pasca operasi sekarang sudah stabil dan bekas luka cukup baik. Rafa saat lahir beratnya 5,6 kilogram dan Rafi beratnya 5,7 kilogram, keduanya bayi laki-laki, “ papar dia. Proses operasi itu sendiri menggunakan Harmonic Scalpel (sinar laser).

Sementara Slamet Yuwono Riyadi menyebut kesuksesan pemisahan bayi kedua dan ketiga pitri Afifah yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Lamongan itu karena kerja tim dan bantuan teknologi. “Maksud kami bayi ini dikembalikan ke daerah, agar pasca operasi nantinya kedua bayi ini mendapat perhatian dari Pemkab Lamongan. Saran saya, agar rumah sakit daerah memantau terus kesehatan kedua bayi dan Dinas Kesehatan agar memantau kondisi kesehatan lingkungannya, “ kata dia. Dia menyebut, kasus Rafa Rafi ini adlah kasus kembar siam yang ditangani RSUD dr Soetomo.

Amar Saifudin sendiri menyebut Pemkab Lamongan siap membantu penanganan pasca operasi kedua bayi kembar siam yang menurut Wabup adalah yang pertama kali terjadi di Lamongan itu. “Bahkan seusai dari Suarabaya ini, PKK dipimpin Ibu Mahdumah Fadeli dan Nurul Hidayati akan langsung meninjau rumah kedua bayi ini. Saya mengucapkan terima kasih saya pada semua pihak yang telah membantu operasi Rafa dan Rafi. Insya Allah para dokter sekalian adalah ahli surga karena telah bekerja dengan hati demi kemanusiaan, “ ujar dia.

General Manager PT Askes Regional VII Mohammad Edison di kesempatan itu menyebut semua biaya operasi telah dibantu oleh PT Askes. Termasuk untuk sekitar Rp 17 juta biaya obat yang tidak masuk dalam daftar obat yang bisa dibiayai PT Askes. “Biaya operasi yang menjadi tanggungan PT Askes sebesar sekitar 50 juta. Sementara sekitar Rp 17 juta yang sebenarnya tidak menjadi tanggungan Askes juga sudah disetujui untuk dibiayai lewat Askes, “ ungkapnya.(arf, Humas Pemkab Lamongan)

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive