Ulu juku atau sop kepala ikan merupakan salah satu makanan tradisional tanah Daeng. Bagi warga setempat, ulu juku diyakini mampu meningkatkan stamina tubuh. Ulu juku adalah bahasa makassar untuk kepala ikan. Kuliner ini baru beberapa tahun muncul dan bersaing dengan kuliner lainnya. Mungkin sejak banyaknya ikan kakap yang diekspor keluar negeri dan kepala ikannya ditinggal di Makasar. Lalu orang dengan kreatifnya menciptakan kuliner ini.
Terbukti rumah makan milik ibu Nursidah yang terletak di Jalan Abdullah Daeng Sirua, Makassar Sulawesi Selatan, setiap hari dipenuhi pelanggan dari berbagai kalangan. APalagi, Harganya relatif murah, yakni hanya Dua Puluh Tiga Ribu Rupiah per porsinya.
Bahan utama ulu juku adalah beragam kepala ikan ekspor seperti kakap, baronang dan tongkol. Sebelum disantap, bahan baku tersebut terlebih dahulu dalam beberapa tahap.
Kepala ikan yang sudah dicuci bersih direbus dalam air mendidih beberapa menit untuk membuang lemak dan sisik yang masih menempel.
Sementara beragam bumbu seperti merica, daun bawang yang telah dipotong kecil, tomat, ketumbar, jahe, bawang merah, bawang putih, cabe dan bawang mandar ditumbuk hingga halus.
Kepala ikan yang sudah direbus kemudian dimasukkan ke dalam wajan bersama bumbu yang telah diracik. Dibutuhkan waktu sekitar 15 menit sop kepala ikan siap disajikan.
Masakan ulu juku bukan hanya digemari warga setempat. Tapi banyak wisatawan lokal sengaja datang ke Makassar hanya untuk mencicipi ulu juku atau sop kepala ikan milik Nursidah.
Ada berbagai macam jenis gule kepala ikan kakap dalam kuliner milik Nursidah. Yang paling enak Pallumara. Harga satu porsi dua puluh tiga ribu rupiah. Terdiri atas tiga kepala ikan. Kuahnya berwarna kuning muda encer. Rasanya gurih
Dalam sehari, Nursidah mampu mengantongi omset 2 juta hingga 3 Juta Rupiah. Tak heran jika Nursidah harus merekrut 50 orang karyawan untuk membantu mengelola usahanya.
Jadi, sebelum merasakan ulu juku, jangan mengaku pernah berkunjung ke Makasar.