Buah Kurma sudah menjadi hidangan buka puasa. Namun jika anda ingin merasakan buah Kurma jenis lain, tak ada salahnya kalau mencoba buah Torakur atau tomat rasa Kurma, makanan khas dari Bandungan kabupaten Semarang Jawa Tengah yang bentuk dan rasanya mirip dengan buah Kurma asli.
Boleh jadi, Torakur disebut sebagai Kurma palsu. Namun jangan salah, bukan berarti Manisan tomat tersebut mengandung bahan yang membahayakan atau merugikan konsumen. Torakur di buat sedemikian rupa hingga mirip dengan buah Kurma asli tanpa bahan kimia. Kurma buatan ini dijadikan sebagai Kurma alternatif yang merupakan jajanan khas dari Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Adalah Ibu Ngestiwati, warga Desa Ampel Gading, Bandungan yang sudah memberdayakan buah tomat menjadi sajian dalam bentuk lain sejak tahun 2002 yang lalu. Awalnya, buah yang terbuat dari tomat segar ini, dimulai karena melimpahnya panen buah tomat di Bandungan hingga membusuk karena tidak laku terjual. Akhirnya, Torakur tercipta melalui beberapa kali pengujian sampai terkomposisi rasa yang khas.
Untuk bisa membuatnya, tomat yang segar terlebih dahulu ditusuk-tusuk dengan garpu agar mempermudah resapan bahan yang akan digunakan. Baru setelah melalui tahap pencucian, tomat direndam dalam cairan kapur kurang lebih 6 jam lamanya agar daging tomat bisa mengeras. Kemudian, isi tomat dipisahkan dengan dagingnya dalam bentuk yang utuh.
Daging tomat selanjutnya dicuci hingga bersih agar kandungan zat kapur bisa hilang. Baru setelah itu, daging tomat direbus bersama dengan air gula hingga semua bagiannya menjadi lembek dan empuk. Setelah ditiriskan, daging tomat yang sudah matang, dijemur hingga setengah kering. Setelah itu, daging tomat bisa dibentuk menjadi butiran yang mirip buah Kurma. Untuk bisa berbentuk seperti buah Kurma asli, cukup hanya menggunakan kepalan tangan.
Menurut Ibu Ngesti, Torakur buatannya selalu dIburu oleh konsumen ketika bulan puasa hingga lebaran. Bahkan dalam satu hari, pembuatan Torakur bisa menghabiskan lebih dari 3 kwintal buah tomat segar, atau sekitar 60 kilo gram buah Torakur. “Setiap memasuki bulan ramadhan hingga lebaran, selalu di buru pelanggan”, ujar Ngestiwati.
Dan makanan khas ini, cukup dijual mulai dengan harga 10 rIbu rupiah per 250 gram. Para konsumen, bisa mendapatkannya di hampir semua warung oleh-oleh khas di kabupaten Semarang dan sekitarnya. Selain itu, sudah dipasarkan ke Jawa Barat, Jakarta, Surabaya dan Bali, dengan harga 10 Ribu Rupiah per pak dengan isi 250 gram. Menurut para pembeli, Torakur disuka karena juga berasa asam dan tidak hanya berasa manis seperti buah Kurma asli. Penasaran?