Dengan keterampilan dan keahliannya, Fatah Mahendra (28 Tahun,) Warga Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, kulit keong dan kerang laut di sulap menjadi berbagai karya boneka cantik yang memiliki cita rasa tinggi.
Tak hanya itu, boneka dari kulit keong dan kerang, hasil karya pemuda pengangguran tersebut, kini sudah menjadi sebuah lapangan pekerjaan baru yang dapat menghasilkan pundi-pundi Rupiah.
Ia mengaku, ide pembuatan boneka berbahan kulit keong dan kerang laut ini, tercetus saat pergi ke laut dan menjumpai kulit keong dan kerang banyak yang berserakan di pantai.
Menurutnya, dari pada berserakan menjadi sampah laut, kulit keong dan kerang itu lebih berharga dibentuk menjadi sebuah kerajinan tangan yang menarik.
Untuk membuat boneka kulit kerang, sebesanrnya mudah. Awalnya, kulit keong dan kerang dicuci dengan pembersih, kemudian dijemur diterik matahari.
Setelah kering, kulit-kulit keong dan kerang dibentuk menjadi sebuah boneka sesuai ukuran yang diinginkan, dengan menggunakan lem perekat khusus.
Usai pembentukan tubuh dan wajah, kulit kerang dirangkai menjadi sebuah boneka utuh. Selanjutnya, boneka yang lucu-lucu ini pun dipacking dan siap dipasarkan.
Masalah harga, boneka kulit kerang ini dijual sangat murah, yakni hanya 2500 hingga 5000 rupiah, tergantung ukuran kecil atau besar. ”Memang harganya sangat murah agar terjangkau kalangan bawah”, ujar Mahendra.
Meski baru setahun menekuni pekerjaan barunya ini, namun, omzetnya pun cukup lumayan. Dalam satu bulan, mampu meraup antara 2 hingga 3 juta.
Meski baru hanya di pasarkan di pasar lokal Jawa Timur saja, namun ia berharap suatu saat usahanya mampu berkembang dan menembus pasar nasional.