Rencana pembangunan Bendung Gerak Sembayat atau New Sembayat Barrage ternyata sudah mendapat lampu hijau dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU) untuk dibangun. Kepastian itu kemarin (Selasa, 30/03) disampaikan Menteri PU Djoko Kirmanto saat melakukan kunjungan di Bendung Gerak Babat atau Babat Barrage di Kecamatan Babat/ Lamongan.
Selain meninjau Babat Barrage, Djoko Kirmanto sebelumnya juga melihat kondisi Flood Way Pelangwot di Kecamatan Laren. Dalam kunjungannya tersebut dia ditemani Dirjen Penataan Ruang Departemen PU Imam S Ernawi dan Kepala Balai Besar Wilyah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Graita Sutadi. Sementara Bupati Lamongan Masfuk bersama sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terlihat menyambut kunjungan Djoko Kirmanto saat di Babat Barrage.
“Berdasar kajian di Departemen PU, kami menganggap bahwa New Sembayat Barrage ini penting, sehingga harus dibangun. Saat ini rencana pembangunan New Sembayat Barrage telah dirancang untuk masuk Blue Book dari Bappenas. Untuk kemudian jika sudah disetuju akan dicarikan sumber pendanaannya dari bantuan luar negeri, “ ungkap Djoko Kirmanto sambil menyebut pembangunan New Sembayat nantinya diestimasi akan menelan anggaran sekitar Rp 800 miliar.
Disampaikannya, setelah Babat Barrage selesai dibangun 2004 lalu, intrusi laut bisa dicegah di wilayah up stream seperti Bojonegoro. Sementara solusi untuk mencegah intrusi di wilayah down stream seperti Lamongan nantinya bisa teratasi dengan New Sembayat Barrage.
Djoko menyebutkan kunjungannya ke Lamongan juga untuk melihat selesainya proses pengerukan Lumpur di Flood Way Pelangwot dan mulai dibangunnya Rawa Jabung Ring Daek. “Sekitar 1,4 juta kubik endapan lumpur sudah diangkat dari Flood Way Pelangwot. Sehingga sekarang ada pengurangan potensi banjir. Terbukti banjir yang terjadi di Bojonegoro tahun ini tidak berlangsung lama karena air Sungai Bengawan Solo cepat dibuang ke laut melalui sudetan Pelangwot, “ ujarnya.
Dia kemudian mengungkapkan sejumlah proyek di sepanjang Sungai Bengawan Solo yang kini mulai dikerjakan. Seperti pembangunan Bojonegoro Barrage yang sudah on going dan pembangunan Rawa Jabung Ring Daek yang akan segera dimulai. Termasuk diantaranya pembangunan Tanggul Kanor/Bojonegoro. Pemkab Lamongan sendiri telah menyelesaikan proses pembebasan lahan untuk proyek Rawa Jabung sekityar 30 hektar. “Dengan dikerjakannya sejumlah bangunan ini banjir akan berkurang dan lebih bisa dikendalikan, “ kata dia.
Masfuk kepada Djoko Kirmanto menyatakan bahwa jatah Lamongan untuk membebaskan lahan seluas 10 hektar guna pembangunan New Sembayat Barrage sudah dimulai. Sedangkan sisanya sekitar 64 hekter menjadi jatah Pemkab Gresik untuk dibebaskan. “Jika New Sembayat Barrage ini terealisasi akan tersedia tandon air sepanjang sekitar 67 kilometer. Sehingga petani Lamongan yang produksi padinya tertinggi di Jatim nanti bisa panen hinga tiga kali setahun. Bukan hanya itu, kebutuhan air untuk industri baik di Gresik maupun Lamongan akan tercukupi dari tandon air Sungai Bengawan Solo, “ urai dia kepada Djoko Kirmanto.