• Sabtu, Februari 27, 2010
  • Administrator


Tradisi Baayun yang biasa di gelar pada bulan Maulid atau bulan Rabiul Awal (27/02/2010,) merupakan tradisi turun temurun masyarakat pemeluk agama Islam di Kalimantan Selatan. Tradisi berisi pembacaan doa shalawat sambil mengayun anak dalam ayunan ini sudah berlangsung ratusan tahun lamanya dan terkait dengan kepercayaan masyarakat adat Dayak pegunungan Meratus.

Biasanya, tradisi Ba’ayun digelar di areal makam Pangeran Suriansyah, Kuin Utara Kota Banjarmasin, raja Banjar penyebar agama islam di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Tradisi tahunan dengan mengayunkan anak pada bulan Maulud ini bertujuan agar sang anak jika sudah besar nanti menjadi orang yang sehat berbakti kepada orang tua, serta dapat mengikuti ketauladanan Nabi Muhammad SAW.

Yang menarik, sambil mengayun ayunan sang buah hati, si ibu berdendang dengan bershalawat nabi. Seakan mengerti sedang didendangkan, anak-anak tak satupun dari balita yang merengek apalagi menangis. bahkan sebagian besar bisa tertidur pulas.

Ayunan yang digunakan dalam Ba’ayun tergolong unik, yakni menggunakan kain yang dihiasi janur pohon nipah, janur pohon kelapa serta janur pohon enau. janur dibentuk mirip tangga puteri, tangga pangeran, payung singgasana, patah kangkung, kambang sarai, gelang-gelang serta hal-hal lain yang berkenaan dengan aksesoris kerajaan. jika proses Ba’ayun Maulud selesai, ayunan yang juga dihiasi aneka buah seperti pisang, kue cincin dan uang pecahan, bisa mereka bawa pulang.

Pada kegiatan Baayun tahun ini, sedikitnya di ikuti 120 Balita mulai usia dua bulan hingga belasan tahun. Mereka datang dari berbagai pelosok kota Banjarmasin, bahkan sebagian diantaranya dari luar kota.

Tak hanya para balita yang ikut dalam Ba’ayun Maulud ini, sejumlah ibu-ibu lanjut usia juga tidak sungkan diayun menggunakan kain kuning, kain kramat suku Banjar.

Selain itu, mereka yang ikut dalam tradisi Ba’ayun Maulud ini biasanya kaum ibu yang sudah lama menikah namun belum juga dikaruniai keturunan. dengan Ba’ayun Maulud mereka berherap bisa mendapatkan keturunan yang soleh dan solehah.

Tradisi Baayun maulid saat ini menjadi salah satu daya tarik wisata baik bagi masyarakat Kalimantan Selatan maupun masyarakat luar kota. (86)

Related Posts:

  • TRADISI CING DHUN, MANDIKAN DEWA JELANG IMLEKSuasana berbeda nampak di Klenteng Hok An Kiong Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Menjelang datangnya perayaan Imlek ke 2561, puluhan warga Tionghoa tampak sibuk membersihkan Altar dan memandikan patung Dewa Dewi di pelataran … Read More
  • GREBEK SUDIRO, KIRAB KUE RANJANG JELANG IMLEKJelang perayaan tahu baru China, di Solo, Jawa Tengah selalu meriah dengan tradisi Grebeg Sudiro, yaitu tradisi perayaan tujuh hari menjelang Imlek. Tradisi yang sudah ratusan tahun dirayakan warga keturunan Tionghoa di Solo … Read More
  • WIWIT MANTEN, TRADISI PETANI JELANG PANEN RAYAPara petani di Demak Jawa Tengah mempunyai cara unik sebelum memanen padi. Mereka menggelar tradisi yang disebut Wiwit Manten, sebagai pertanda dimulainya panen raya padi.Para petani di Desa Karangmlati Kecamatan Demak Kota, … Read More
  • TRADISI BAAYUN MAULUD NABI, MENGAYUN SAMBIL BERSHALAWATTradisi Baayun yang biasa di gelar pada bulan Maulid atau bulan Rabiul Awal (27/02/2010,) merupakan tradisi turun temurun masyarakat pemeluk agama Islam di Kalimantan Selatan. Tradisi berisi pembacaan doa shalawat sambil meng… Read More
  • TRADISI BERCIUMAN MASSAL MUDA-MUDI PASCA NYEPIBalai Banjar Kasa kelurahan Sesetan, Denpasar Bali mendadak ramai oleh muda-mudi guna bersiap menggelar tradisi Omed Omedan atau ciuman massal (17/03/2010.) Tradisi ini selalu digelar tiap tahun, sehari setelah perayaan nyepi… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive