Seorang perajin di Lamongan Jawa Timur sukses membuat tas dari bahan rumput alang-alang yang biasa disebut mendong. Tas mendong tersebut, kini menjadi salah satu primadona bagi para kolektor tas antik. Belakangan, pemasaran tas mendong berhasil menembus ekspor ke Malaysia.
Imam Budiono, warga kelurahan Demangan, kota Lamongan, menyulap rumput alang alang atau yang di sebut medong, menjadi sebuah tas cantik dengan warna yang beraneka ragam.
Berawal dengan melihat alang-alang banyak tumbuh di rawa-rawa sekitar kampungnya, kemudian muncul idenya untuk mencoba menganyamnya hingga menjadi sebuah karya bernilai tinggi.
Dengan tekun, Imam Budiono terlebih dahulu merubah bahan dasar alang-alang menjadi bentuk tali untuk kemudian di beri warna sesuai selera. Bahan baku tersebut kemudian di anyam pada rajutan kayu rotan hingga menjadi sebuah tas.
Untuk menciptakan keelokan tas, Imam Budiono memasang aneka hiasan bunga pada sisi tas.
Rata-rata, pasar menyukai tas mendong dengan warna merah, kuning dan hijau daun. Tas-tas tersebut dibentuk sesusai ukuran tas pada umumnya.
Menurut Imam, banyaknya pesanan ekspor, membuatnya rela mencari alang-alang di rawa, hingga menerima pasokan dari warga. Namun, sejak krisis finansial global, omzet Seratus Juta hingga Seratus Lima Puluh Juta Rupiah per bulan, menurun hingga 25 persen, meski kini mulai bernajak naik kembali. ”Alhamdulillah, sekarang mulai pulih kembali”. Ujarnya.
Sebuah tas harganya bervariasi antara, 12.5000 rupiah hingga 40.000 rupiah. Tergantung bentuk dan ukurannya.
Setelah 4 tahun menekuni usaha tas mendong ini, usaha budi maju pesat. 70 persen hasil karyanya di ekspor ke malaysia, sementara 30 persen sisanya ntuk memenuhi pasar Jawa dan Bali. (86)