Pagu Raskin atau beras miskin untuk Kabupaten Lamongan tahun ini turun drastis dibanding pagu tahun 2009. Yakni turun dari sejumlah 104.954 rumah tangga miskin sasaran penerima manfaat (RTSPM) di tahun 2009 menjadi sebanyak 84.694 RTSPM di tahun 2010. Atau turun sebesar 20.260 RTSPM.
Selain adanya perubahan pagu, mulai tahun ini alokasi setiap bulannya juga turun. Yakni dari sebelumnya 15 kilogram perRTSPM selama 12 bulan, menjadi 13 kilogram perRTSPM setiap bulannya. Keterangan tersebut disampaikan Kabag Perekonomian Nurrosos melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa kemarin.
Dikatakan olehnya, meski ada penurunan pagu dan alokasi perbulannya, namun untuk harga jual tidak mengalami perubahan. “Ada sejumlah penurunan alokasi dan pagu raskin tahun ini. Penetapan turunnya pagu raskin di Lamongan ini sesuai dengan hasil pendataan RTS Program Perlindungan Sosial 2008 oleh Badan Pusat Statistik. Meski demikian, untuk harga jualnya masih tidak mengalami perubahan. Yakni di titik distribusi sebesar Rp 1.600 perkilogram. Dan alokasinya juga masih untuk 12 bulan, “ terangnya.
Lebih lanjut disampaikannya, raskin di Lamongan akan disalurkan melalui dua Gudang Beras Bulog (GBB) di Kecamatan Lamongan dan Babat. Sementara penjualan raskin ini dilakukan dengan sistem cash and cary. “Sistem ini terbukti efektif untuk mencegah resiko gagal bayar, “ ungkap dia.
Sementara dengan turunnya besaran pagu dan alokasi raskin maka total raskin juga turun menjadi 13.212.264 kilogram. Sedangkan tahun lalu mencapai 18.891.720 kilogram. Alokasi terbanyak akan diterima Kecamatan Babat yakni sebesar 1.450.800 kilogram. Sedangkan alokasi terkecil diterima Kecamatan Sukorame sebesar 131.508 kilogram.
“Bersama Bulog, Pemkab tahun ini juga melakukan sejumlah upaya untuk mempercepat distribusi raskin. Untuk jadwal distribusi bulan Januari sudah mulai ada kecamatan yang menebus jatahnya. Diharapkan dengan mulai disalurkannya jatah raskin ini bisa membantu menstabilkan harga beras, “ pungkas dia. (arf)