(Gresik-86) Kualitas keluarga menjadi faktor penyebab naiknya kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang kini berjumlah 64 kasus sejak tahun 2005 (22/12/2009.)
"Kualitas keluarga itu terkait dengan pola pendidikan," kata Wakil Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Gresik Nur Khosi'ah, dalam dialog peningkatan kualitas keluarga dalam menyambut hari ibu, Selasa.
Selain kualitas keluarga, faktor ekonomi juga menjadi penyebab meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Sasaran yang menjadi korban kekerasan itu umumnya berusia remaja antara 15 sampai 18 tahun," katanya.
Selama ini keengganan para korban untuk melapor menjadikan kasus kekerasan perempuan dan anak sulit terungkap.
"Mereka masih merasa tabu atau khawatir kasusnya terekspose. Padahal kami tetap menjaga kerahasian para korban yang menjadi korban KDRT," katanya.
Ia lebih lanjut menyebutkan berdasar data tren peningkatan kekerasan perempuan dan anak yang ditangani cenderung meningkat.
Pada 2005 tercatat 19 kasus terdiri atas 17 kasus KDRT dan dua kasus pemerkosaan. Tahun 2006 tercatat 16 kasus yang terdiri atas empat kasus KDRT, tiga kasus pemerkosaan, lima kasus pelecehan seksual, dan empat kasus anak yang terlibat masalah hukum.
Trend kasus yang ditangani meningkat. Pada 2007, ada 47 kasus yang terdiri atas 21 KDRT, 11 pemerkosaan, lima pelecehan seksual, sembilan pencabulan, dan satu anak terlibat kasus hukum.
Kemudian di tahun 2008 tercatat 58 kasus, 26 kasus di antaranya KDRT, termasuk melibatkan seorang anggota DPRD Gresik yang menganiaya.
"Pemerkosaan sembilan kasus, pelecehan seksual dua kasus, sedangkan pencabulan delapan kasus. Penganiayaan empat kasus dan masalah perlindungan anak tujuh kasus," katanya.
Sementara di tahun 2009, sedikitnya enam kasus pemerkosaan terungkap ke permukaan. Yang paling menonjol adalah pemerkosaan yang dialami Brizza, 16, ABG asal Tuban.
Mantan penjaga warung tersebut digilir 15 pemuda di hutan Desa Campurrejo, Kecamatan Panceng, hingga organ vitalnya mengalami infeksi. Selain itu, korban mengalami trauma yang mendalam. (OA)