Bupati Lamongan Masfuk dalam sambutannya saat tasyakuran Kantor Penanaman Modal menyampaikan ketidaksetujuannya jika kantor itu hanya untuk kumpulkan data statistik saja. Padahal fokus dan ide dasar pendirian kantor tersebut adalah untuk menambah jumlah penanam modal di Lamongan.
“Saya tidak setuju jika Kantor Penanaman Modal ini hanya mendata angka dan statistic saja. Seperti data berapa nila modal investor yang sudah masuk Lamongan. Kalau hanya cari data semacam itu sudah abnyak lembaga lain seperti BPS atau Bappeda, “ ujarnya di Kantor Penanaman Modal, Jum’at (16/10).
Kantor Penanaman Modal, tegas Masfuk, harus fokus pada ide dasar dibentuknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut. Yakni meningkatkan jumlah penanam modal (investor) di Lamongan. “Harus bisa datangkan investor baru, jangan cuma mendata modalnya investor yang sudah ada, “ ujarnya.
Dia juga berharap akar kantor itu dikelola secara professional. Setiap aktifitas pekerjaan harus dilakukan secara efektif dan efisien. “Karena calon investor yang datang ke kantor ini berharap akan mendapat pelayanan yang professional, “ tambah dia. Berdasar data Bappeda, nilai investasi di Lamongan telah mengalami lonjakan pesat. Dari hanya Rp 246 miliar di tahun 2000, naik menjadi Rp 10 triliun di tahun 2007.
Tasyakuran itu kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Masfuk yang diserahkan pada epala Kantor Penanaman Modal Lestariono. Wabup Tsalits Fahami bersama Sekkab Fadeli dan Inspektur Supardi juga hadir dalam tasyakuran tersebut. (arf, Humas Pemkab Lamongan)