Kabupaten Kotabaru yang merupakan kabupaten terluas di Kalimantan Selatan kemarin lakukan studi banding ke Lamongan. Rombongan yang dipimpin Sutan Syahrir tersebut melakukan studi terkait pelaksanaan pemerintahan desa di Kabupaten Lamongan.
Menurut keterangan Syahrir, saat ini APBD Kabupaten Kotabaru sekitar 700 miliar dengan pendapatan asli daerah mencapai Rp 167 miliar. Namun, kata Syahrir, saat ini Kotabaru masih belajar dalam penerapan kebijakan APBDesa. Bahkin untuk program Alokasi Dana Desa (ADD) sampai saat ini masih belum dilaksanakan. “Secara garis besar, kami masih perlu banyak belajar mengenai pelaksanaan pemerintahan desa pada kabupaten/kota di Jawa seperti Kabupaten Lamongan, “ kata dia.
Syahrir dalam studinya itu bersama sejumlah pejabat Kabupaten Kotabaru dan 10 orang kepala desa. Diantara yang ikut studi adalah dari Bidang Pemerintahan Desa, Kantor Perijinan Terpadu dan Badan Pemberdayaan Masyarakat. Sementara dari Pemkab Lamongan, rombongan itu diterima langsung Bupati Masfuk bersama Wabup Tsalits Fahami, Asisten Tata Praja Agus Sugiharto dan sejumlah pejabat terkait.
“Sebagian wilayah kami terdiri dari beberapa pulau dan sebagian lagi wilayah daratan yang terletak di Pulau Kalimantan. Pulau-pulau besar dan kecil yang dimiliki Kabupaten Kotabaru berjumlah 109 buah, di antaranya, yaitu: Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau Kerayaan, Pulau Kerumputan, Pulau Kerasian, Pulau Marabatuan, Pulau Kunyit dan sebagainya. Secara administratif, Kabupaten Kotabaru dibagi menjadi 20 kecamatan, 201 Desa dan 5 kelurahan, “ urai Syahrir.
Sementara Masfuk kepada rombongan kungker sampaikan Kalimantan Selatan adalah daerah dengan sumber daya alam (SDA) yang kaya. Berbagai perusahaan besar sudah masuk serta dengan jumlah penduduk yang sedikit. “Potensi seperti ini tinggal dikelola sedikit dan tunggu waktu saja untuk jadi besar. Berbeda dengan Lamongan yang miliki SDA minim dengan jumlah penduduk besar. Kalau Pemkabnya tidak inovatif, kreatif dan banyak akal, tidak akan pernah ada kemajuan untuk Lamongan, “ ujar dia.
Konsepnya, lanjutnya, kalau pemerintahnya tidak banyak akal dan kreatif, nggak perlu ada pemerintahan. “Malu sama leluhur yang sudah merdekakan negeri ini, “ katanya. “Atas kerja keras semua pihak mulai dari aparatur pemerintah, legislatif, masyarakat hingga berbagai komponen di masyarakat sekarang tinggal petik berbagai prestasi pembangunan. Mulai dari bidang perekonomian, pendidikan hingga sosial budaya, “ tutur Masfuk. (arf, Humas Pemkab Lamongan)