Air di perumahan warga terus menyusut dengan drastis seiring penurunan debit air di Sungai Bengawan Solo, di papan Bendung Gerak Babat sudah turun jadi Siaga I atau di 6.83 pheilschaal. Di Kecamatan Babat sudah tidak ada rumah yang tergenang tinggal 14 hektar sawah padi yang tergenang. Total kerugian untuk area pertanian Rp 7.454.508.000 sementara untuk perikanan (Vannamae, Bandeng, Nila dan Tombro) mencapai Rp 18.575.000.000
Jumlah rumah yang tergenang 8.054 rumah dan 32.096 jiwa. Pengungsi turun menjadi 528 kk dan 2.112 jiwa. Pengungsi paling banyak di Kec Laren 357 kk dan 1.428 jiwa. Kemudian di Karangbinangun 156 kk dan 624 jiwa sedang di glagah sebanyak 15 kk mengungsi atau 60 jiwa.
Jalan desa tergenang sepanjang 26 kilometer, jalan lingkungan 2,4 kilometer dan jalan kabupaten 615 meter. 6 TK, 19 SD, 23 MI, 4 SMP, 42 MTs, 3 SMA dan 1 MA. Kemudian 13 Masjid dan 20 Musholla serta 2 Pondok Pesantren.
Lahan tambak 4.466 hektar, 1.630 hektar Padi, 281 hektar Jagung dan 3 hektar Polowijo.
Sumber : Humas Pemkab Lamongan