Orang kontroversial seperti GusDur selalu menarik perhatian setiap orang, baik tua mapun muda. Sehingga tak heran jika setiap orang memiliki pandangan tersendiri tentang sosok GusDur. Itulah yang terungkap dalam lomba melukis karikatur GusDur yang di adakan di Gresik Jawa Timur.
Sepak terjang GusDur yang sering kontroversial ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Sosok GusDur, ibaratnya adalah samudera yang memiliki sejuta mutiara. Tak heran, jika GusDur masih menjadi idola di kalangan masyarakat bawah.
Inilah yang terlihat dalam lomba melukis karikatur GusDur, yang di adakan Pengurus Takmir Masjid Mambaul Falah Kelurahan Sidomoro Kecamatan Kebomas.
Lomba yang di ikuti 47 peserta ini, terdiri dari berbagai usia baik laki-laki maupun perempuan.
berbeda dengan kebanyakan para tokoh, GusDur memiliki kemampuan multi dimensi. Di samping sebagai tokoh politik, GusDur adalah seorang seniman, olahragawan, sejarawan, pengarang buku, ulama dan lain sebagainya.
Dengan kompleksitas kemampuan GusDur itulah, masyarakat sering alergi dengan segala keputusan yang di ambilnya. Meski terkesan plinplan, namun, tujuan GusDur selama ini jelas, yakni persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini pulalah yang tergambar dalam sebagian lukisan karikatur peserta. di sini, GusDur mampu mengayomi suku minoritas hingga bisa hidup sejajar dengan suku lainnya.
“Disamping sebagai ulama. Gusdur ternyata mampu mengayomi kelompok minoritas, termasuk yang berbeda agama” ujar Komang, salah seorang peserta lomba.
Tak hanya itu, sejumlah peserta ada yang menggambar karikatur GusDur sedang memainkan wayang kulit bahkan ada pula yang melukis GusDur sedang bermain layang-layang.
Apapun hasil lukisannya, karikatur buatan peserta ini menunjukkan GusDur masih menjadi tokoh favorit di kalangan masyarakat akar rumput.
Meski saat ini GusDur sedang di pojokkan oleh hampir semua kalangan, termasuk para kiai, tokoh pemerintahan hingga partai yang didirikannya sendiri, namun, GusDur tetap tegar dan terus maju. Inilah yang melatarbelakangi penitia untuk mengadakan lomba karikatur GusDur.
“Saat ini, Gusdur di kucilkan oleh bekas orang dekatnya sendiri. Maka, kami berinisiatif memunculkan dukungan kembali pada Gusdur” jelas Ainur Rofiq, Ketua Panitia.
Bagi para peserta, melukis karikatur GusDur bukanlah hanya sekedar melukis, namun, labih dari itu, adalah berusaha memaknai karakter GusDur yang kontroversial.