Sesungguhnya akhir hidup yang paling indah adalah mati dengan menyandang syahdadah Allah. Mati berkalang tanah bersimbah darah dalam medan perang karena memuliakan Allah dan Rosul-Nya. Dien dan orang-orang yang beriman. Dan kematian yang paling jelek adalah kematian di atas pembaringan karena tidak berjihad sebagaimana layaknya kematian seekor unta di dalam kandangnya. Singa-singa itu telah keluar dari kandangnya berjalan menuju medan perang menerkam mamgsanya. Para peminang bidadari ini telah terbang menuju mejan jihad menerjang badai menahan arus memerangi orang-orang kafir demi mendapat syahadah. Biarlah badan berlumur darah, berkalang tanah, atau badan hancur luluh lantah tulang belulangnya karena berperang menyambut seuran dari Rob-Nya Yang Maha Perkasa. Buku ini menyajikan kisah-kisah para syuhada peminang bidadari yang telah mendahului kita mendapt rahmat-Nya terbang di Jannah di dalam rongga burung hijau, telah merasakan nikmatnya Jannha dan telah bermesraan dengan kekasihnya Lu’bah dan “amul Mardhiyah.