• Jumat, April 29, 2011
  • Administrator
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjPADZwJ2w9ahvgq-41USBKlDm1YknViHjmc43L2psOVPcR6G9CBWD3kgFZmyXeVmWNNigbL0lwEVZTDjatFYe33cXqJWQd7SMyDQmIAjSk_2LG0ekuY9vY6Bf2i_wn70Ckc5GwG7GFcp/s320/sedih.gifDIKUTIP.COM - Jam sudah menunjukkan angka sebelas ketika aku duduk merebahkan diri di ruang tengah. Tentu saja istri dan putriku Biyan sudah tertidur lelap. Tapi kenapa pintu kamar Biyan masih terbuka? Aku tertegun saat berdiri di depan pintu kamar Biyan. Biyan tertidur di meja belajarnya ditangan kanannya masih memegang pinsil dan sepertinya ia menulis sesuatu di buku tulisnya dan ada segelas kopi.


"Tumben anak ini minum kopi," pikirku. 


Kuangkat dia ketempat tidur. Kubereskan meja belajarnya yang berantakan, namun sebelum aku menutup buku tulisnya aku ingin melihat apa yang ditulis Biyan. Aku tertegun sejenak saat membaca tulisan-tulisannya, ternyata semuanya cerita tentang diriku. Sampai akhirnya aku membaca 3 lembaran terakhir yang sangat menyentuh hatiku. 


Di lembaran pertama dia menulis : "Hari ini Ayah tidak jadi menemaniku ke toko buku, mungkin Ayah tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Aku mengerti dengan kesibukanmu Ayah."


Aku jadi ingat beberapa minggu yang lalu Biyan mengajakku ke toko buku, aku ingat sekali gaya bicaranya yang polos. 


"Ayah nanti sore ada kegiatan nggak sih," sapa Biyan saat aku akan pergi kerja.
"Ada apa sayang," jawabku.


"Ayah mau nggak menemani Biyan ke toko buku?"
"Kalau Ayah nggak sibuk nanti sore akan Ayah usahakan menemani kamu yach".


"Terima kasih, Ayah," ucap Biyan dengan wajah yang sangat gembira sambil mencium pipiku.
Aku tersenyum melihat tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. 


Di lembaran kedua dia menulis : "Hari ini Ayah tidak jadi lagi menemaniku ke toko kaset, padahal aku ingin sekali mendengar lagunya Sulis dan memutarnya di kamarku saat aku sedang sendiri agar aku tidak merasa sunyi. Sebenarnya aku mau ngajak ibu tapi aku ingin sekali ditemani Ayah. Tapi lagi-lagi Ayah sibuk".


Dan aku ingat lagi kalau Biyan memang pernah mengajakku menemaninya membeli kaset.


Kalau dia ingin mengajakku dia selalu bicara seperti ini, "Ayah nanti sore sibuk nggak atau Ayah nanti sore ada kegiatan?"


Bahasa yang sopan sekali menurutku sehingga aku tidak bisa untuk mengatakan tidak walaupun terkadang aku tidak bisa memenuhi keinginannya. 


Di lembaran terakhir dia menulis : "Hari ini dan untuk kesekian kalinya Ayah tidak bisa menemaniku. Tadi aku mengajak Ayah ke pasar malam padahal ini kan hari terakhir ada pasar malam di komplekku dan aku udah janji sama Pak Mat kalau aku akan membeli boneka yang ditawarkan tadi sore saat pak Mat lewat depan rumahku, aku katakan pada pak Mat kalau aku akan pergi bersama Ayah ke pasar malam dan aku akan membeli boneka pak Mat. 


Karena Ayah masih belum pulang pasti pak Mat sudah menjualnya. Pak Mat maafkan Biyan yah. Besok pagi akan Biyan tunggu di depan rumah dan minta maaf pada pak Mat kalau Biyan tidak bisa pergi ke pasar malam. Kali ini Biyan yang akan duluan meminta maaf, biasanya kan pak Mat selalu minta maaf kalau sudah melihatku di depan rumah menanti majalah yang kupesan. 


Dia selalu bilang, 'maaf yah neng, pak Mat terlambat'. Padahal menurutku pak Mat nggak terlambat hanya aku yang terlalu cepat menunggunya. Begitu melihatku sudah menunggu dia mengayuh sepedanya lebih cepat lagi. Saat kutanya kenapa sih pak Mat selalu minta maaf padahal pak Mat kan nggak punya salah pada Biyan. 'Iya neng, Pak Mat tidak ingin mengecewakan neng Biyan kemaren kan sudah bilang kalau pak Mat nganterin pesanan neng Biyan pagi-pagi sebelum neng pergi kesekolah. 


Coba kalau pak Mat datangnya kesiangan pasti neng kecewa, pak Mat nggak ingin neng, ngecewakan orang karena kekecewaan itu akan menimbulkan luka di hati. Dan susah neng untuk menyembuhkannya kecuali kita minta maaf dengan tulus pada orang yang telah kita kecewakan'. 


Aku jadi ingat sama Ayah, Ayah tidak pernah mengucapkan maaf padaku, atau mungkin karena Ayah menganggapku masih kecil atau ah, aku tidak mau berprasangka buruk terhadap Ayah. Walaupun sebenarnya aku sangat kecewa dengan Ayah tapi aku tidak ingin menyimpan kekecewaan itu didalam hati. Bahkan hatiku selalu terbuka untuk kata maaf Ayah".


Aku menangis membaca tulisan Biyan, kudekati dia di pembaringan sambil kupandangi wajah yang polos. Biyan putriku sayang, maafkan Ayah, ternyata kau punya hati emas. Aku memang tidak pernah minta maaf pada Biyan atas janji-janji yang tidak pernah kupenuhi padanya. 


Dan aku selalu menganggapnya dia sudah melupakannya begitu melihatnya dipagi hari wajahnya begitu cerah dan selalu tersenyum. Dan ternyata dia masih mengingatnya dalam tulisan-tulisannya. Ah, entah sudah berapa banyak goresan rasa kecewa yang ada dihatimu andai kau tidak memaafkan Ayah. Biyan, Ayah akan menunggumu sampai terbangun untuk meminta maafmu.

 GO

Related Posts:

  • KISAH, MAMA KAU TAK MENGINGINKANKU...?DIKUTIP.COM - Mama, diusiaku yang ke 100 hari di tubuhmu, aku sudah 8 cm, organ tubuhku sudah mulai terbentuk hari ini aku sudah belajar menghisap jempol mungilku tiap kali aku menghisapnya aku pasti tertidur lelap Mama, … Read More
  • SABAR ITU PASTI BERBUAH HASILDIKUTIP.COM - Delapan tahun yang lalu saya masih melihat laki-laki paruh baya itu berjalan keliling kampung sambil mendorong gerobak untuk berjualan Tekwan (salah satu makanan khas palembang). Tanpa disadari kulitnya meng… Read More
  • KISAH, AKU AYAHMU, ANAKKUDIKUTIP.COM - Aku adalah ayahmu, Anakku. Aku tak tahu bagaimana atau dengan bahasa seperti apa engkau dan kawan-kawan sepermainanmu di sana menyebutnya. Ayahmu inilah seorang lelaki yang akan menjadi lantaran bagi kelahir… Read More
  • KISAH SEORANG TUKANG POST YANG MEMILIKI ISTANADIKUTIP.COM - Cerita ini dimulai pada 1879. Joseph-Ferdinand Cheval (1836 - 1924), 43 tahun, telah bekerja sebagai kurir surat di daerah pedesaan di sebelah tenggara Perancis selama 12 tahun. Karena dalam pekerjaannya s… Read More
  • KISAH MENGHARUKAN MANDIKAN AKU IBUDIKUTIP.COM -  Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnyaRani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan kons… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive