• Rabu, Mei 12, 2010
  • Administrator
Seorang pembuat film dokumenter Australia telah meyakinkan sejumlah anak muda untuk tampil dalam sebuah program reality televisi. Dalam program itu, mereka melelang keperawanan atau keperjakaannya kepada penawar tertinggi.

Namun, Justin Sisley, si pembuat film yang nekat itu, terpaksa memindahkan acara lelang tersebut dari negara bagian Australia, Victoria, ke Nevada di Amerika Serikat. Pihak berwajib Australia mengancam akan menuntutnya melakukan  prostitusi jika pembuatan film itu berlanjut.

Sisley telah membuat publik marah dengan proyek kontroversial itu. Ia mengaku punya setidaknya tiga peserta yang bersedia. Keluarga Senator Steve Fielding melukiskan film dokumenter semacam itu sebagai sesuatu yang "absurd, konyol, dan menjijikkan".

Menurut sebuah laporan di harian Sydney Daily Telegraph, yang juga dilansir Telegraph, Selasa (11/5/2010), para perawan dan perjaka akan dibayar masing-masing 20.000 dollar AS untuk ambil bagian dalam pelelangan dan akan menerima 90 persen dari "harga jual" mereka. Sisanya, 10 persen, akan menjadi hak rumah bordil di Nevada yang menjadi tuan rumah acara tersebut.

Tawaran awal akan dilakukan secara online, tetapi para penawar harus menghadiri bagian akhir dari pelelangan. Mereka harus datang langsung, bertemu muka dengan orang-orang yang keperawanan atau keperjakaannya mereka tawar.

Seorang perempuan 21 tahun dari Sydney, yang menggunakan nama Veronica, mengatakan, dia mendaftar untuk ikut pelelangan demi mendapatkan uang dan menantang persepsi tradisional tentang seks. "Secara teknis saya menjual keperawanan saya untuk uang, secara teknis pula itu akan digolongkan sebagai pelacuran. Namun, itu tidak akan menjadi sesuatu yang rutin sehingga saya berpikir saya dapat memberi justifikasi bahwa saya bukanlah seorang pelacur," katanya kepada harian itu. "Saya tidak berpikir saya akan menyesal karena hal itu."

Salah seorang perjaka, yang diidentifikasi hanya sebagai Alex, mengatakan, ia mengajukan aplikasi sebagai cara untuk bertemu seseorang.

Sisley mengaku, rencananya tidak populer di kalangan orang tua perserta yang terlibat. "Mereka membenci saya," katanya.

sumber : kompas.com

Related Posts:

  • Inilah Alasan Orang Membongkar iPhone MerekaMeskipun membongkar ponsel atawa biasa disebut jailbreak  kedengarannya melanggar, namun hal ini legal di Amerika Serikat menurut aturan terbaru, dan banyak orang melakukannya. Mengapa?Jawaban sederhananya adalah ini: Un… Read More
  • Robot Akan Jadi Juru Parkir di BandungPemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, berencana membangun gedung-gedung parkir untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan karena banyaknya mobil yang parkir di pinggir jalan.Selain akan dibangun di setiap 0,5 kilometer di jalur… Read More
  • 3 Ponsel Layar Sentuh Terbaik Level DuniaMeski pasar ponsel Indonesia kini tengah diramaikan ponsel berdesain candybar horizontal plus keyboard Qwerty, secara global, ponsel layar sentuh jauh lebih digemari ketimbang ponsel Qwerty atau keypad konvensional 12-tombol.… Read More
  • Parade Tablet Setelah iPadMembeludaknya antrean pembeli Apple iPad di Amerika Serikat saat peluncuran perdana produk ini, April lalu, belum hilang dari ingatan kita. Produk vendor komputer berlambang buah apel ini memang mendulang sukses. Hanya dalam … Read More
  • Tahun Ini Tablet Android Samsung Masuk IndonesiaJika sesuai rencana, Samsung bakal merilis komputer tablet buatannya sebelum akhir tahun ini. Demikian dikatakan Pambudi B Sudirman, Product Marketing Samsung Apps, PT Samsung Electronics Indonesia di Jakarta, Rabu (28/7/2010… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive