Aktifitas menggoreng yang ada di rumah Supriyadi (48 Th) warga desa cakran, borobudur, Magelang, bukanlah kegiatan ibu rumah tangga yang sedang menggoreng lauk pauk maupun camilan. Kegiatan ini adalah salah satu tahapan dari proses pembuatan kerajinan kalung bambu.

Dari tangan Supriyadi lah kerajinan-kerajinan kalung bambu dibuat. Pria paruh baya tersebut mengaku sudah menggeluti kerajinan gelang goreng sejak 1989. Ide membuat kerajinan gelang ini didapatkan secara sepontan dan Supriyadi mengaku keahlianya ini didapat secara otodidak. Menurutnya teknik menggoreng ini dinilai lebih aman dari pada mengunakan bahan kimia, saat proses pewarnaan.

Proses pembuatannya tergolong mudah, meskipun membutuhkan kejelian yang cukup tinggi. Pertama adalah pemilihan bambu kualitas terbaik sebagai bahan utama, yakni bambu jenis cendani. Selanjutnya, bambu di potong kecil-kecil berukuran 2 CM menggunakan alat pemotong khusus.

Setelah itu, bambu dijemur hingga keringuntuk selanjutnya dilakukan pewarnaan dengan cara digoreng dalam minyak goreng dalam wajan, persis seperti menggoreng ikan. Biasanya proses penggorengan dilakukan selama 30 menit hingga bambu berubah warna menjadi kehitam-hitaman.

Proses terakhir adalah merangkai potongan bambu menjadi gelang menggunakan tali dan monte. Kerajinan kalung goreng pun siap dipasarkan.

Dalam satu hari, Supriyadi mampu menghasilkan 100 hingga 150 kerajinan kalung maupun gelang goreng. Harga jualnya rata-rata antara rp.25.000,- per 1 kodi( 20 biji). Pasar penjualannya meliputi Bali, Jogjakarta serta dan beberapa daerah lainya. 

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive