Pernahkah terbayang dibenak anda, limbah cangkang telur dapat menjelma menjadi barang indah bernilai seni tinggi? Ditangan Eko Setiadi, warga desa Karanganyar RT 02/05 Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, cangkang telur Ayam dan Bebek dapat di sulap menjadi berbagai macam lukisan kaligrafi yang indah.
Ide awal menekuni seni lukis dari bahan cangkang telur ini, Eko mulai sejak tahun 2006 lalu. Eko yang saat itu terkena PHK dari tempatnya bekerja, pulang ke kampung halaman. Saat berhenti di sebuah warung Martabak untuk membeli oleh-oleh, Eko melihat begitu banyak cangkang telur Ayam dan Bebek yang terbuang. Saat itu, Eko langsung memiliki keinginan untuk memanfaatkannya, ,
Menjalani rutinitas sebagai seorang pengangguran, usai terkena PHK, yang tidak banyak aktifitas, membuatnya merasa bosan. Pada suatu saat terinspirasi dari penjual martabak yang tidak memanfaatkan cangkang telur, dan hobinya melukis, Ekopun berinisiatif untuk mencoba memulai berkreasi dengan cangkang telur.
Bahan yang digunakan berupa cangkang telur Ayam dan Bebek, yang ia dapatkan secara gratis dari penjual Martabak dipasar Karanganyar. Dari hasil limbah cangkang telurnya, Eko kini telah menghasilkan berbagai macam lukisan kaligrafi yang indah dan memiliki nilai seni tinggi.
Serpihan cangkang telur dirangkai sedemikan rupa dan direkatkan pada media triplek. Serpihan cangkang telur dengan orisinalitas warnanya menjadikan lukisan kaligrafi milik Eko bisa tampil indah dan menarik. Apalagi, pengerjaan lukisan kaligrafi dari bahan cangkang telur itu, ia kerjakan seorang diri.
Menurut Eko, meski berbagai macam karya kaligrafi dari cangkang telur sudah ia ciptakan, namun belum satupun karyanya terjual. Hal ini ia lakukan karena sedang mengerjakan kaligrafi surat al-Fatehah dan Sahadat dengan ukuran raksasa, yaitu dengan lebar 122 Cm dan panjang 224 Cm dan membutuhkan kurang lebih 700 butir cangkang telur serta proses pengerjaan selama tiga bulan. “Penjualannya masih menunggu proyek terbesarnya nanti”. Ujar Eko.
Meski tidak sedikit orang yang menawar dan tertarik dengan hasil lukisan kaligrafi dari cangkang telur miliknya, namun Eko masih enggan melepas hasil karyanya ini dengan alasan dirinya nanti akan memamerkan hasil-hasil karyanya pada akhir bulan Maret 2010, bertepatan dengan selesainya lukisan kaligrafi raksasa dari cangkang telur yang ia proyeksikan akan tercacat di Musium Rekor Indonesia (MURI), sebagai lukisan kaligrafi dari cangkang telur terbesar. (86)